Pendahuluan
Kerangka Akses yang lebih Aman atau Safer Access Framework (SAF) yang lebih dikenal dengan Panduan Keselamatan pertama kali dikembangkan oleh ICRC pada tahun 2002-2003 setelah berkonsultasi dengan Perhimpunan-perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dan IFRC dalam menjamin relevansi berkelanjutan SAF dengan berbagai lingkungan operasional dewasa ini, dalam hal:
(1) Meningkatkan kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan dari lebih banyak orang; mencegah, mengurangi dan menghindari insiden keamanan yang membahayakan staf dan relawan mereka;
(2) Lebih baik dalam mengatasi berbagai tantangan lingkungan kemanusiaan yang rumit dan terus berkembang dewasa ini;
(3) Melaksanakan mandat dan peran mereka dalam konteks sensitif dan tidak aman;
(4) Mengadopsi pendekatan yang lebih terstruktur untuk meningkatkan keamanan dan akses.
SAF adalah serangkaian tindakan dan langkah yang dapat ditempuh oleh suatu Perhimpunan Nasional untuk mempersiapkan dan merespon tantangan pada konteks/situasi tertentu, untuk mengurangi dan meringankan risiko yang mungkin dihadapi dalam konteks sensitif dan tidak aman, dan untuk membantu meraih kepercayaan dan penerimaan dari orang-orang dan masyarakat yang memiliki kebutuhan kemanusiaan, serta pihak yang mengendalikan atau mempengaruhi akses kepada mereka.
Tujuan
Membantu Perhimpunan Nasional meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan mereka agar bisa merespon secara aman dan efektif kebutuhan kemanusiaan dalam lingkungan atau situasi yang sensitif dan tidak aman, termasuk konflik bersenjata dan gangguan dan ketegangan dalam negeri.
Sasaran
Organiasi dan Komponen PMI secara tersetruktur.
Rujukan
(1) UU No. 1 Tahun 2018 Tentang Kepalangmerahan
(2) PP No.7 Tahun 2019 Tentang Kepalangmerahan
(3) AD/ART PMI Tahun 2018
(4) PO Kode Perilaku
(5) Buku Saku Daftar Tilik Panduan Keselamatan dan Keamanan Bagi Komponen PMI yang bertugas
INDEKS ARTIKEL
Kerangka Akses Yang Lebih Aman
Panduan Keselamatan dalam Penanggulangan Bencana
Sourcer by: www.pmi.or.id