Adanya kerjasama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Palang Merah Indonesia pada tahun 1995 membuat menjamurnya pendirian KSR Perguruan Tinggi di Indonesia. Hal ini juga berbuntut di STT Telkom pada tahun 1997 sekelompok mahasiswa berusaha mendirikan KSR yang kehadirannya dirasakan penting terutama untuk mendukung suksesnya pelaksanaan berbagai kegiatan di kampus. Berangkat dari motivasi awal tersebut pada tanggal 23 November 1997 lahirlah KSR PMI Unit STT Telkom yang ditandai dengan sebuah upacara yang hikmat.
Sejak tanggal tersebut terbentuk pula kepengurusan sementara yang dikomandani oleh Arief Wibowo, baru pada tahun 1998 terbentuk kepengurusan tetap yang dipimpin oleh Ading Fardhiansyah sampai Juni 2000. Kepengurusan periode Kedua diketuai oleh Melwansyah sampa Juni 2001. Kepengurusan periode ketiga diketuai oleh Muhamad Saleh. Kepengurusan periode keempat dan kelima diketuai oleh Agung Wahyu Utomo. Kepengurusan periode keenam diketuai oleh Tufiq Reza Ariyanto. Kepengurusan periode ketujuh diketuai oleh Nono. Kepengurusan periode kedelapan Favian Dewanta. Kepengurusan periode kesembilan diketua oleh Andriyatna Agung Kurniawan. Pada masa kepemimpinan Adriatna Agung Kurniawan, melalui Musyawarah Anggota ke-10, disepakati bahwa nama KSR PMI Unit STT Telkom berubah enjadi KSR PMI Unit IT Telkom, menyesuaikan dengan perubahan nama Institusi tempat organisasi ini bernaung. Kepengurusan periode kesepuluh sampai kesebelas diketuai oleh Mitfah Rizqi Santoso. Kepengurusan keduabelas KSR PMI Unit IT Telkom diketuai oleh Gagas Yudha Wijaya, dan kepengurusan ketigabelas KSR PMI Unit IT Telkom diketuai oleh Faizhal Rifky Alfaris.
KSR Politeknik Telkom didirikan oleh 7 orang mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Telkom serta dibantu oleh KSR Institut Tenologi Telkom. Dibentuk tanggal 22 april 2008 dengan komandan pertama Biyan Septyan, KSR langsung bekerja mengabdikan diri untuk kemanusiaan. Beberapa saat kemudian, diberikan sekretariat yang sekaligus sebagai ruang kesehatan kampus, sebagai modal dan apresiasi kepada KSR dalam mengabdi kepada kemanusiaan. Dalam perkembangannya, banyak mahasiswa, ormawa, dosen, bahkan masyarakat luar yang memberikan kepercayaan kepada KSR Poltek untuk ikut mendukung kegiatan mereka sebagai tim Pertolongan Pertama. KSR Politeknik Telkom juga aktif dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bencana, entah saat kesiapsiagaan tanggap darurat maupun memberikan pelatihan kepada masyarakat luas. KSR Politeknik Telkom pernah mendapatkan dana hibah dari DIKTI untuk memberikan pelatihan kesiapsiagaan bencana di Desa Bojong Soang yang sering terkena bencana banjir.
Pada masa ospek mahasiswa STISI Telkom di tahun 2012, STISI Telkom meminta bantuan kepada KSR PMI Unit IT Telkom dan KSR PMI Unit Politeknik Telkom sebagai tim medis. Hal tersebut dikarenakan belum adanya unit kemahasiswaan yang bergerak dibidang medis di STISI Telkom. Sehingga hal ini berbuntut pembentukan KSR PMI Unit TCIS. Dinamakan TCIS (Telkom Creative Industries School) karena saat itu sedang terjadi proses pembentukan Universitas Telkom dimana kampus STISI Telkom akan dirubah menjadi fakultas dengan nama Telkom Creative Industries School. Setelah melewati pertimbangan dan pembahasan yang panjang, disepakatilah bahwa unit KSR fakultas ini memiliki nama KSR PMI Unit TCIS dengan tidak merubah makna jika disebut sebagai KSR PMI Unit STISI Telkom. Akhirnya pada tanggal 29 September 2013 lahirlah KSR PMI Unit Telkom Creative Industries School yang ditandai dengan pelantikan Sembilan orang anggota perintis KSR PMI Unit TCIS. Terbentuknya KSR PMI Unit TCIS tidak lepas berkat bantuan dari KSR PMI Unit IT Telkom serta KSR PMI Unit Politeknik Telkom yang telah banyak membantu dalam hal Pendidikan Latihan Dasar (DIKLATSAR) perintis, Perkemahan Pelatihan Dasar (PPD) perintis, dan masih banyak lagi hingga terbentuknya KSR PMI Unit TCIS.